Bertempat di rumah Bapak Suwarto Dusun Bangkong Sintokan, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan telah dilaksanakan acara Halal Bihalal atau Syawalan Gabungan Kelompok Tani “Makaryo Nyoto”, Sabtu (14/5/22).
Selain momen silaturahmi dan bermaaf- maafan, dalam acara Halal Bihalal yang diisi Pengajian oleh Bapak H. Jasman Asy’ari, S.Ag tersebut juga diselingi sosialisasikan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak oleh Kepala UPTD BP4 Wilayah VI Ngemplak Cangkringan, Purwati Widaningsih, SP., MP.
Acara Syawalan diawali dengan sambutan Lurah Wukirsari Handung Tri Rahmawan kemudian pengajian untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan oleh H. Jasman Asy’ari, S.Ag. Materi sosialisasi disampaikan oleh Purwati Widaningsih, SP., MP. yang menerangkan tentang wabah PMK yang menjangkiti ternak-ternak di Indonesia.
Wabah PMK pada ternak merupakan penyakit hewan menular akut yang menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, biri-biri, kuda dan ternak lainnya dengan tingkat penularan mencapai 90-100 persen dan kerugian ekonomi sangat tinggi.
“Mudah-mudahan penyakit mulut dan kuku pada ternak tidak masuk di sleman.” Harap Purwati.
Beliau juga mengungkapkan jika hewan yang paling resisten tertular virus PMK adalah sapi. Dan penyakit yang disebabkan oleh virus ini dapat menular melalui udara.
Hewan yang tertular penyakit mulut dan kuku mempunyai ciri-ciri suhu dengan tinggi yang mencapai 39-41 derajat celcius, kemudian keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, terdapat luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan dan pincang.
Selain itu juga terdapat tanda-tanda lainnya seperti, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar dan nafasnya cepat, bahkan produksi susu turun drastis dan mendadak menjadi kurus.
“Hal yang harus dijaga untuk mengantisipasi masuknya virus PMK ini yaitu menjaga kebersihan hewan dan juga kandang ternaknya” Jelas Kepala UPDT BP4 Wilayah VI Ngemplak Cangkringan tersebut, sebagaimana dilansir dari https://wukirsarisid.slemankab.go.id/