Para petani yang tergabung dalam titik Kumpul Cabai Sayur dan Cabai Tempel dalam upaya mewujudkan Visi guna mensejahterakan petani yang tergabung menjadi anggota tikum, Selasa 19 Juli 2022 bertempat di kediaman salah satunya Sukardi, Sidoharjo Bangunketo Turi Sleman, menggelar kegiatan bimbingan teknis yang dikemas dalam “ Ngaji Budidaya Pertania Ramah Lingkungan”.
Kesempatan silaturahmi yang kesekian ini dengan menghadirkan pemateri dari Dinas Pertanian Sleman dan BPTP DIY.
Tikum sendiri menurut Handayatman, Ketua dan sekretaris Arif Mujito, “ kami mulai berdiri 27 Januari 2019 dengan Misi menyatukan hasil prodak pertanian dalam suatu wadah ,dan dipasarkan dengan sistem lelang sehingga petani punya saya tawar yang lebih tinggi”.
Ir. Imawan Kepala bidang penyuluhan pertanian Dinas Pertanian kabupaten Sleman menyampaikan paparan bahwa “ Pertanian harus bersifat multi kultur, kendala mpetani selain teknis pertanian dalam menanam mudah namun juga pemasaran yang sulit”. Solusinya adalah dengan memanfaatkan pasar komoditi yang sudah ada, mindset harus berubah dari bertani biasa menjadi penguasaha tani.
Suparyoto BPPT DIY Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta dalam materi Ngaji budidaya pertanian ramah lingkungan menandaskan bahwa “ perlu digalakkan pertanian organic karena menjadi jalan barokah”.
Dengan prinsip jika ramah pada tanah maka kitapun akan diramahi oleh tanash dan lingkungan, jangan kejam kepada tanah agar kita tidak dikejami tanah.
Kita diharuskan untuk berkaca dengan mengaji dari Qur’an Surat Al A’raf “ Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur”. Bukankah Islam telah mengenalkan prinsip ramah lingkungan?. Kuncinya adalah jika tanaman pingin subur, tidak kena hama, berbuah sesuai kemampuan genetik aslinya, berlamgsung sustainable maka yang disuburkan adalah tanahnya.
Saat ini kebanyakan kita dibuat kacau akal sehatnya gara-gara promosi, pestisida, herbisida yang pada dasarnya adalah racun.
Pemikiran harus dirubah jangan terlalu berharap pada hasil karena sebenarnya hasil adalah dampak dari baiknya proses serta mendapatkan Barokah yang teridiri dari langkah-langkah
Jangan pernah menargetkan produksi tinggi karena hasil adalah dampak dari menyuburkan tanah yakni dengan wajib pakai pupuk organic yang sudah mengandung pupuk makro mikro yang sudah dibutuhkan tanaman.
Selain sebagai ajang silaturahmi dan bertukar informasi sesamea anggota kegiatan ini digelar sebulan sekali secara bergilir dari kapenewon Moyudan sampai Turi dengan semua didanai oleh titik kumpul.
Rutin introdusi penambahan dan konservasi musuh alami terutama mikroba , sering gunakan tanah dibawah pohon bambu karena paling banyak mikroba yang baik untuk pertanian.
Tanam bunga matahari, kertas dll untuk mengundang tawon tutur bahan mencari madu karena fungsinya untuk menghambat hama dan ta’aruf kenali tanaman yang tumbuh terus semenatra lainnya mati karena bisa menjadi bibit berkualitas.