Warga Dusun Ngepringan, RT.03 RW.42, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan bergotong royong membongkar rumah adat jawa berbentuk limasan milik Siswanto warga Dusun Ngepringan, RT.03 RW.42 (20/7/22). Rumah tersebut telah dibeli oleh warga Dusun Ngepringan, kemudian akan dipasang kembali untuk dijadikan Balai Dusun serta tempat latihan Karawitan serta kesenian lain di Hunian Tetap Gondang 2.
Rumah milik Siswanto telah lama ditinggalkan karena dusun Ngepringan terkena erupsi Merapi Tahun 2010 yang mengharuskannya ikut relokasi ke Hunian Tetap. Namun dalam kejadian erupsi Merapi 2021, rumah beliau tidak terjadi kerusakan yang berat, sehingga dari pada rusak karena tidak terawat warga membeli rumah tersebut untuk dimanfaatkan kembali di Huntap Gondang 2. Sebagaimana dilansir dari https://wukirsarisid.slemankab.go.id/first/artikel/460.
Gotong royong telah menjadi kepribadian dan budaya yang telah mengakar dalam kehidupan Bangsa Indonesia dan juga sebagai ciri khas yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia sejak dulu kala.
Budaya dan perilaku gotong royong perlu ditanamkan sejak dini dalam setiap elemen atau lapisan masyarakat. karena dengan adanya kesadaran setiap elemen masyarakat dalam menerapkan kegiatan gotong royong dapat membuat hubungan persaudaraan makin erat dan memupuk sifat saling tolong menolong.
Hampir seluruh warga ikut serta dalam kegiatan gotong royong tersebut. Warga Dusun Ngepringan Khususnya pemuda dan bapak-bapak membongkar rumah limasan dengan tiang inti yang berjumlah delapan tersebut secara hati-hati. Sedangkan ibu-ibu bertugas untuk mempersiapkan konsumsi untuk pelaksanaan gotong royong.
Etos gotong royong yang masih mengakar kuat di tengah masyarakat inilah yang bisa menjadikan masyarakat yang tangguh, ringan sama dijinjing berat sama dipikul.