Mewujudkan pengamalan Pancasila serta membina kerukunan dan toleransi masyarakat yang majemuk menjadi perhatian semua stake holder sebagaimana nampak dalam kegiatan mewujudkan generasi muda di Kapanewon Gamping yang berkarakter unggul dan menjiwai Pancasila, Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) mengikuti kegiatan “Sinau Pancasila dan Wawasan Kebangsaan” yang digelar di Hotel Balecatur Inn & Resto, Gamping, Sleman, Kamis (21/7/2022).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DIY, serta Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut diikuti sebanyak 50 peserta, sebagaimana dilansir dari https://mediacenter.slemankab.go.id/tingkatkan-pengamalan-pancasila-gp-ansor-dan-banser-gamping-ikuti-sinau-pancasila/ .
Proborini Hastuti, Peneliti Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta selaku narasumber menyampaikan bahwa dalam kerangka kehidupan bernegara perlu adanya perumusan mengenai dasar-dasar filosofis dalam konteks kehidupan bernegara guna menjamin adanya kebersamaan di masyarakat. Selain itu, diperlukan kehendak mencari titik temu untuk menghadirkan kemaslahatan atau kebahagiaan bersama dalam suatu masyarakat bangsa yang majemuk.
“Sebagai warga negara Indonesia seharusnya memahami kedudukan dan peran Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, sebagai dasar negara, sebagai ideologi negara, serta sebagai tujuan hidup seluruh rakyat Indonesia,” tutur Proborini.
Adapun visi misi bernegara berdasarkan Pancasila sesuai yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah menjadi bangsa yang merdeka, Bersatu, berdaulat, adil, dan Makmur dengan menjalankan misi melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Hal tersebut dikuatkan oleh Dosen AAU Yogyakarta, Letkol Sus Djoko Prihantoro yang menyatakan bahwa setiap negara memiliki fungsi mutlak yaitu melaksanakan penertiban, mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, pertahanan, serta menegakkan keadilan.
“Implementasi bela negara dapat dilakukan di rumah, di masyarakat, di sekolah, maupun di negara itu sendiri. Sebagai warga negara dapat membentuk keluarga yang sadar hukum, menjaga keamanan kampung secara Bersama-sama, serta kesadaran untuk menaati tata tertib sekolah,” pungkas Letkol Sus Djoko.