Menjaga aqidah Untuk menjalin Ukhuwah, Pengajian Akbar Al Ikhwah 1 Muharram 1444 H
Semangat Tahun Baru Hijriyah 1444 yang pada kali ini bertepatan dengan 30 Juli 2022 diperingati oleh segenap keluarga besar Majelis Al-Ikhwah, Pengajian yang diadakan dalam rangka menyambut tahun baru Hijriyah tersebut ramai dipadati hampir 10.000 jama’ah yang berlangsung di Dukun Magelang Jawa Tengah. Dengan etos selalu menjaga aqidah untuk menjalin ukhuwah yang solid, kajian yang dirintis oleh Almarhum Ustads H. Yusron Amin ini terus berkembang dengan asuhan oleh ustadz Arif Munajat, adik ustadz Yusron sebagaimana dituturkan Ustadz Bahari AW dari Bangunkerto Turi salah satu jama’ah kepada Buletinsleman.Com.
Dalam kali itu Ustads arif Munajat dari pengurus Al Ikhwah menandaskan “ betapa diciptakan manusia untuk diuji dan dinilai siapa yang paling bagus amalnya”, betapa segenap pengurus menyampaikan terima kasih penyelenggara dan jamaah yang hadir, karena sudah selama 3 tahun tidak diadakan pengajian akbar 1 Muharram diadakan, jamaah membludak tercatat hampir 10 ribu dari wilayah seputaran Magelang dan Sleman”.
Hari yang cerah di awal Muharram itu juga menghadirkan pembicara Koh Steven selaku pimpinan pusat Mualaf Center Indonesia, “ kami mengajak kepada semua jama’ah dan berpesan agar mau berinfak, mengembalikan sesuatu yang dititipkan Allah ke jalan Allah”. Pengalaman Koh Steven menjual rumah 12 Milyard untuk membantu mengatasi Covid, tidak ingin diberi tepuk tangan atau sanjung pujian, tapi mengajak untuk ikuti menginfakkan harta di jalan Allah.
Dilanjut hiburan nasyid ustadz Baihaqi Al Arif dari Mualaf center yang eksis melalui Chanel YouTube di vertizone TV.
Pengajian ke dua disampaikan ustadz Sigit Yulianto MSI, dari pondok Yatim Nurani Insani, Gamping Sleman yang mengatakan bahwa “ Tahun Hijriyah diawali dari peristiwa hijrah Rasul Muhammad SAW, bukan lahir atau wafat nabi. Hijrah adalah peristiwa perjuangan dengan segala beratnya resiko yang ditanggung dan segala harapan digantungkan hanya kepada Allah”.
Allah menguji manusia dengan harta, anak keturunan dan sebagainya, kita bisa mengambil pelajaran dari Nabi Ibrahim yang selalu sabar berdoa memohon kepada Allah untuk diberi keturunan hingga lebih dari 80 tahun dan setelah itu diuji untuk mengorbankan anaknya, dan orang beriman adalah orang yang lulus dalam ujian dunia untuk mengharap akhirat dan ridho Allah. Pririt seperti ini harus terus dikobarkan umat Muslim terutama di awal tahun baru ini.