Magelang, Buletinsleman.Com
MTCC UNIMMA sebagai bagian gerakan tobacco center menyatakan dukungan penuh mewujudkan tema World No Tobacco Day atau Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) tahun 2024 ini, yaitu “protecting children from tobacco industry interference” (melindungi anak-anak dari campurtangan industri tembakau).
Tema HTTS tahun ini sangat tepat untuk mengingatkan agar kita dapat mengambil peran yang lebih besar guna melindungi generasi muda dari sifat fatalistik penggunaan dan paparan asap rokok. Kondisi kesehatan yang buruk di usia dini akan menyebabkan kesehatan yang buruk pula di saat dewasa.
Lebih dari 43 juta anak Indonesia hidup serumah dengan perokok dan terpapar asap rokok atau sebagai perokok pasif. Jumlah perokok anak usia 10-18 tahun terus meningkat dari 7,2% pada 2013 menjadi 9,1% pada 2018. Data The Global Youth Tobacco Survey pada tahun 2006, 6 dari 10 pelajar di Indonesia terpapar asap rokok selama mereka di rumah. Sebesar 37,3 persen pelajar dilaporkan biasa merokok, dan 3 diantara 10 pelajar pertama kali merokok pada usia dibawah 10 tahun.
Hal ini dikarenakan, anak-anak dan kaum muda dijejali dengan oleh iklan, promosi dan sponsor rokok yang sangat gencar. Tanpa upaya sistematis dan massif, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan prevalensi perokok anak akan menjadi 16% pada tahun 2030 atau setara 6 juta anak. Oleh karenanya , MTCC UNIMMA berkomitmen penuh untuk menggugah kepedulian semua komponen masyarakat untuk menyelamatkan generasi penerus Indonesia.
HTTS tanggal 31 Mei 2024 ini, diperingati MTCC UNIMMA dengan Temu Petani dan Gerakan Bersih Pungut Puntung Rokok serta penempelan Sticker Stop Rokok di area wisata Kedung Kayang , Sawangan Magelang pada tanggal 23 Mei 2023. Selanjutnya lomba poster yang diikuti 50 anak-anak keluarga petani tembakau di Kecamatan Borobudur, Sawangan dan Kajoran yang berusia 12-14 tahun (anak-anak usia SMP).
Lomba poster ini diselenggarakan di lapangan drh. Soepardi Jalan Soekarno Hatta, Sawitan, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang. Kegiatan ini juga mengundang OPD-OPD terkait yaitu Bappeda, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang.
MTCC UNIMMA menyatakan bahwa upaya menekan jumlah perokok anak (generasi muda) harus menjadi agenda bersama. HTTS tahun 2024 ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran tentang efek bahaya konsumsi rokok dan paparan asap rokok, serta mencegah penggunaan rokok dalam bentuk apapun (cq e-cigarret, vape).
Selanjutnya, MTCC UNIMMA menegaskan bahwa gerakan komunitas anak muda yang mempunyai ide dan kreativitas dalam menyampaikan aspirasi- berperan penting untuk membantu menurunkan prevalensi perokok pada remaja anak. Kondisi ini juga menjadi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di tahun 2024. Serta daya ungkit bagi daerah dalam membantu implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) termasuk pengaturan pelarangan iklan, promosi dan sponsor rokok, maupun bahaya pada rokok.
MTCC UNIMMA memandang bahwa Gerakan millennial harus terus didukung dan disadarkan. Edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat cq kaum millennial ini bisa menekan Pemerintah Indonesia agar bersikap tegas pada industri rokok.
Fakta menunjukkan bahwa industri rokok leluasa merayu generasi muda melalui iklan dan sponsor. Penurunan angka prevalensi rokok anak saat ini hanya bisa diatasi jika akses anak-anak terhadap rokok dijauhkan. Fakta ironis di Indonesia, generasi muda negara ini terpapar iklan rokok di toko, papan iklan, dan internet, serta melalui sponsor untuk konser musik, liga olahraga, dan acara lainnya.
Oleh karenanya, HTTS tahun ini juga merupakan pengingat perlunya peraturan yang kuat dan penegakan hukum yang tegas. Komitmen lain dari MTCC UNIMMA adalah terus mendorong kepala daerah untuk menetapkan dan menegakkan regulasi Kawasan Tanpa Rokok (Perda KTR).
1,144 total views, 1 views today