Pengasuhan anak adalah fondasi utama dalam membentuk karakter dan kepribadian generasi penerus bangsa. Di Yogyakarta, yang dikenal dengan keberagaman budaya dan keagamaan, pengasuhan anak juga tidak lepas dari pengaruh nilai-nilai agama yang kuat, salah satunya adalah perspektif Muhammadiyah.
Sebagai organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia, Muhammadiyah telah lama berperan dalam mengembangkan pendekatan pengasuhan yang mengedepankan prinsip-prinsip Islam yang moderat, berkeadaban, dan berbasis pada pendidikan karakter yang unggul.
Pola asuh dalam perspektif islam adalah suatu kesatuan yang utuh dari sikap dan perlakuan orangtua kepada anak sejak masih kecil baik dalam mendidik, membina, membiasakan dan membimbing anak secara optimal berdasarkan al-qur’an dan al-Hadits.
Maka dari itu sudah saatnya nilai-nilai keislaman atau religiusitas dijadikan sebagai fondasi pendidikan dan pembentukan karakter dalam penerapan pola asuh terhadap anak (Febriyanti, 2024)
Menurut Nunuk Yudaningsih, S,Pd.AUD (Kepala Sekolah TK Unggulan ’Aisyiyah Mardi Putra Bantul)) terkait pengasuhan anak yang baik dalam wawancaranya menyampaikan bahwa ;
Penerapan pola asuh orangtua terhadap anak akan berdampak pada perkembangan anak dalam bersikap di dalam sosial lingkungan sekitarnya .Karena itu, diperlukan pemilihan pola asuh yang tepat dalam mendidik terutama di dalam lingkungan
Pengasuhan positif penting untuk anak usia dini dikarenakan sebagai upaya meningkatkan kualitas interaksi anak dengan orangtua, mengoptimalkan tumbuh kembang anak, mencegah perilaku, menyimpang serta mendeteksi kelainan pada tumbuh kembang anak.
Prinsip pengasuhan positif untuk orangtua atau guru bisa dimaknai bahwa pahami setiap anak unik dan memiliki impian, selalu mencari cara, terima anak apa adanya, dukung dan fasilitiasi anak untuk tumbuh dan berkembang serta bermain dan bergembira bersama
Pola asuh orangtua terbagi kedalam tiga jenis yakni :
- Pola asuh permisif : Membebaskan anak untuk melakukan apa yang ingin dilakukan tanpa mempertanyakan
- Pola asuh otoriter : Ketika orangtua menerapkan aturan dan batasan yang harus ditaati tanpa memberi kesempatan anak berpendapat
- Pola asuh demokratis : Menanamkan disiplin kepada anak dan menghargai kebebasan yang tidak mutlak dengan membimbing yang penuh pengertian antara anak dan orangtua
Untuk mengatasi perbedaan pola asuh anak bisa ditempuh dengan cara mendiskusikan bersama, setuju dengan konsekuensi , hindari anak dalam perselisihan, jadilah fleksibel dab membuat aturan bersama
Dampak pengasuhan yang keliru antara lain sering Menangis dan mudah tersinggung, sering berbohong, harga diri rendah, merasa iri hati, sering ketakutan, tidak bisa bangkit dengan sendirinya, serta tidak berempati.
Sedangkan Tips pengasuhan positif meliputi menjalin komunikasi yang positif dengan anak, dekatkan diri kepada Allah SWT, memberikan kepercayaan kepada anak, tidak membandingkan dengan anak lain, Orang tua dapat mengelola emosi dengan baik dan bangun rasa empati anak pada pada lingkungan dan sekitar
Dalam perspektif Muhammadiyah, pengasuhan anak didasari oleh ajaran Islam yang moderat, penuh kasih sayang, dan berorientasi pada pendidikan karakter.
Islam mengajarkan pentingnya pembentukan akhlak yang mulia sejak dini. Rasulullah SAW sendiri menjadi contoh teladan dalam hal mendidik dan mengasuh anak dengan penuh kasih sayang, kelembutan, dan kebijaksanaan.
Dalam Al-Qur’an, banyak ayat yang menekankan pentingnya mendidik anak dengan cara yang baik, salah satunya adalah dalam Surah Luqman (31:13-19) yang mengajarkan kepada orang tua untuk memberi nasihat yang baik, mengingatkan anak untuk menyembah Allah, serta mendidik dengan cara yang penuh kasih dan bijaksana. (Saiful Kaharuddin, 2024)
Muhammadiyah, sebagai organisasi yang berdiri di atas dasar ajaran Islam yang moderat, berfokus pada pengasuhan anak yang tidak hanya melibatkan pembelajaran agama, tetapi juga mendorong tumbuh kembang anak secara seimbang antara aspek spiritual, intelektual, dan sosial.
Pengasuhan yang berbasis pada pendidikan karakter Islam mendorong anak untuk memiliki rasa tanggung jawab, disiplin, serta empati terhadap sesama, sesuai dengan prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Muhammadiyah, yaitu “membentuk generasi yang cerdas, berbudi pekerti luhur, dan berakhlakul karimah.”
Selain itu, konsep pengasuhan dalam Muhammadiyah sejalan dengan prinsip-prinsip pengasuhan positif yang telah disebutkan, seperti memahami setiap anak sebagai individu yang unik, memberikan dukungan, dan selalu mencari cara untuk mendukung tumbuh kembang anak. Prinsip-prinsip ini sejalan dengan hadis Rasulullah SAW yang mengajarkan untuk selalu sabar dan penuh kasih dalam mendidik anak-anak (HR. Bukhari dan Muslim).
Nur Iswantri Sundari
Mahasiswa Unisa Prodi Keperawatan Kelas RPL angkatan 2024-2025
964 total views, 5 views today