Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat memiliki beberapa dampak bagi masyarakat maupun keluarga. Masyarakat atau keluarga saat ini menjadi lebih mudah dalam mengakses perkembangan dengan segala bentuk pengaruhnya baik itu positif atau negatif. Berbagai masalah pun juga dihadapi oleh keluarga di era yang sekarang ini.
Muncul berbagai macam permasalahan keluarga atau Perempuan seperti, kemiskinan, ancaman Kesehatan, seksualitas, kekerasan dll. Salah satu masalahnya yaitu permasalahan keluarga broken home berkaitan dengan pola asuh dan kenakalan remaja
Keluarga menjadi tempat bagi setiap orang untuk menyampaikan keluh kesah dari masalah yang mereka hadapi. Perselisihan dalam keluarga akan menimbulkan keretaSSkan keluarga atau krisis keluarga yang diartikan dengan istilah broken home.
Keadaan keluarga yang krisis dapat menimbulkan kerugian pada banyak pihak terutama pada anak. Salah satu penyebab dari perilaku menentang dan mental yang tidak baik yang dilakukan oleh anak dalam keadaan keluarga yang tidak harmonis adalah keadan keluarga broken home sendiri merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan rusaknya hubungan suatu keluarga atau keluarga yang tidak harmonis. (KAMILA , A 2020, n.d.)
Masalah yang dihadapi oleh remaja broken home salah satu bentuk imbas atau akibat dari kurangnya peran orang tua dalam hidupnya karena perceraian orang tua dan anak ini besarkan oleh neneknya.
Dampak dari broken home ini sanagat berpengaruh terhadap psikologinya, Perkembanagan kepribadian, Emosional dan juga perilaku dari anak yang mengalami broken home tersebut. Sehingga lambat laun biasanya anak ini akan menutup diri dari lingkungan sekitarnya karena adanya keterasingan dirinya dan lingkungan sekitar.
Keterbukaan antara orang tua dan juga anak sangat dibutuhkan karena dapat membantu menjalin kepercayaan dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Sehingga Ketika anak merasa terpuruk mereka masih bisa mengandalkan orang tua mereka.(Mistiani, n.d.)
Ketika anak broken home mulai menginjak remaja biasanya mereka akan mulai memberontak, mencari perhatian, atau tidak peduli dengan lingkungan sekitar, juga memiliki kebiasaan buruk seperti merokok dan itu dilakukan saat ia merasa stress untuk melampiaskan emosionalnya. Menurut pendapat Sukirman, S.IP salah satu cara mengatasi permasalahan ini adalah dukungan emosional dari keluarga, contohnya mulai menjadi pendengar yang baik untuk anak tersebut, membiasakan saling terbuka sesama anggota keluarga, dan melakukan koseling kepada psikolog karena adanya masalah yang di pendam.
Pelaksanaan konseling individu dalam menangani remaja ini akibat perceraian dilakukan dengan berbagai tahap. Tahap awal meliputi tahap perencanaan dan mendefinisikan masalah. Tahap kedua atau tahap pertengahan meliputi kegiatan pelaksanaan konseling yang bertujuan untuk mengolah atau mengerjakan masalah remaja dan pada tahap akhir dilakukan evaluasi. Tindak lanjut serta laporan akhir pelaksanaan konseling.
Setiap tahapan proses konseling individu membutuhkan keterampilan – keterampilan atau Teknik khusus yang harus dimiliki konselor. Ada pun Teknik yang digunakan dalam pelaksanaan konseling individu yaitu attending, empati, refleksi, perasaan, eksplorasi,paraphrasing, bertanya terbuka, mendefinisikan masalah dan dorongan minimal.(Mustika et al., n.d.)
Hal yang harus dilakukan oleh orang tua untuk mencegah dampak buruk terhadap perubahan sikap pada anak broken home yaitu menghindari memperlihatkan pertengkaran di depan anak secara langsung, tetap mendidik anak untuk berpikir positif dan selalu memperbaiki komunikasi di keluarga.
Hesthi Trisnawati
Mahasiswa Unisa Prodi Keperawatan Kelas RPL
314 total views, 4 views today