• Sab. Feb 15th, 2025

Tempel, Buletinsleman.Com

Sabtu pagi 25 Januari 2025 di tengah sejuknya embun dan matahari pagi yang mulai menyembul di ufuk Timur, suasana di Masjid Baitul Qowwam Plumbon Mororejo Tempel mulai nampak berduyun jama’ah menuju ke masjid yang berada di komplek Panti Asuhan Baitul Qowwam.

Pagi itu para jama’ah dari seputar Plumbon Mororejo mengikuti Kajian Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al Ghazali yang dibawakan oleh H. Agus Triyanta Ph,D pimpinan Panti Asuhan Baitul Qowwam.

Kajian rutin ini digelar setiap Sabtu pagi dimulai pukul 06.00-07.00 WIB dan bersifat terbuka untuk umum.

Menurut Aris Eko salah satu pengurus Kajian menuturkan “ Panti Baitul Qowwam Plumbon Mororejo Tempel setelah di akhir Syawal 1445 H kemarin menggelaran Syawalan dan halal bil halal relawan dan pengurus, maka dicanangkan untuk melakukan kajian rutin setiap Sabtu pagi yang dibuka untuk masyarakat umum di sekitar panti”.

Hal ini sebagai lanjutan dari kajian seperti ini telah berlangsung kurang lebih sejak 12 tahun yang lalu, di awal berdirinya Baitul Qowwam yang dilakukan secara rutin untuk menjadi bekal dan menanamkan nilai keislaman kepada para santri dan berdasarkan permintaan dari masyarakat sekitar untuk turut menuntut ilmu, tholabul ilmu.

Menanggapi ini pengurus serta pimpinan Baitul Qowwam setelah mendapatkan berbagai masukan akhirnya menggelar kajian perdana pada Sabtu 11 Mei 2024 bertempat di aula panti Asuhan Baitul Qowwam dengan mengkaji Kitab Ihya Ulumudin ( Versi Tashkhikh ) merupakan kitab yang membahas tentang kaidah dan prinsip dalam menyucikan jiwa (Tazkiyatun Nafs) yang membahas perihal penyakit hati, pengobatannya, dan mendidik hati. Kitab ini merupakan karya yang paling terkenal dari Imam Al-Ghazali.

Nama lengkap Imam Al-Ghazali adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali Ath-Thusi An-Naysaburi Al-Faqih Ash-Shufi Asy-Syafi‟i Al-Asy‟ari. Ia mendapat gelar al-Hujjah al-Islam Zaynuddin al-Thusi.

Harapannya kedepan istiqomah dalam tolabul ilmu ini bisa tetap terjaga dan menjadi jalan ridho Allah dalam setiap langkah dan tarikan nafas semua yang hadir. Harapannya agar gaung dan resonansi seruan kebaikan ini semakin banyak yang bisa menyimak, khususnya untuk para santri, alumni dan pengurus Baitul Qowwam dan masyarakat pada umumnya.

Sabtu pagi kali ini adalah sudah merupakan serial kajian ke 34 yang membahas tentang kriteria ulama yang zuhud yang berarti bahwa dalam hidupnya bukan berarti meninggalkan dunia. Kita tetap meraih dunia tetapi tetap tujuannya ke langit/akhirat, sebagaimana riwayat Nabi Musa yang menyampaikan hendaknya seorang hamba itu badan bisa di dunia namun hatinya di akhirat.

Orang Islam harus pintar, harus kuat, harus maju namun hatinya tetap akhirat agar tidak menjadikan itu semua itu sebagai kesombongan.

Kajian ini juga bia disimak di channel Youtube Yayasan Baitul Qowwam

 2,149 total views,  1 views today

Tinggalkan Balasan